Wednesday, March 21, 2012

Alhamdulillah, Acara Grand Opening Kassen Periode Ini Berjalan Lancar

Rabu (21/3/2012), acara Grand Opening (GO) Kassen untuk periode ini berjalan lancar. Acara yang diadakan di Gazebo Musholla FSSR tersebut dihadiri cukup banyak mahasiswa FSSR. Kassen kali ini mengawali rangkaian program kerja Bidang Dakwah periode ini. Adapun pembicara yang dihadirkan adalah Ustadz Abu Bakar Fahmi. Dengan tema “penghilang kegalauan”, Ustad Fahmi menyampaikan tausyiah dengan menarik, tampak dari antusiasme teman-teman mahasiswa yang hadir.

Definisi galau
Galau, menurut Ustad Fahmi, terjadi karena ketidakpahaman akan ilmu. Galau bisa digunakan dalam konteks yang luas, kalau yang dicontohkan ustadz tadi adalah misal saat kita sedang mengemudikan mobil saat cuaca deras, mobil kita tiba-tiba mogok, kalau kita tidak tahu ilmu mengenai mobil, misal mengenai busi atau sejenisnya, kita tentu panik, yang nantinya bisa disebut galau. Konsep galau seperti itu tentu bisa kita kaitkan dengan banyak hal, seperti mendapat tugas kuliah yang banyak, sampai-sampai malam minggupun masih harus mengerjakan tugas. Jadi konsep galau itu sendiri bukan Cuma untuk masalah asmara, namun bisa dijabarkan secara luas.

Cara mengatasi galau
Cara yang paling sederhana untuk mengatasi galau adalah, yang pertama dengan tetap mendekatkan diri pada Allah. Mungkin menurut teman-teman itu cukup mudah diucapkan tapi susah diterapkan. Untuk bisa memahami hal itu kita harus merenungi 3 pertanyaan:

1. Kita itu berasal dari mana
2. Kita di dunia itu mau apa
3. Kita itu nantinya mau pergi kemana

Kita itu berasal dari Allah. Allah lah yang menciptakan kita. Allah pula yang memberikan kita masalah untuk digalaukan. Namun ketika Allah menurunkan masalah, Allah tentu juga menurunkan solusi. Maka dari itu, saat kita ada masalah, jangan lupa berdoa kepada Allah, agar dimudahkan, agar diselesaikan masalah kita. Cara kongkret yang bisa dilakukan adalah dengan sholat sunnah, lalu berdoa meminta kepada Allah, bukan malah update status di facebook dan twitter.

Kita itu hidup di dunia sesungguhnya untuk beribadah kepada Allah, terdapat dalam ayat:

“Dan tidak Kuciptakan jin dan manusia kecuali untuk mengabdi kepada-Ku” (QS adz-Dzaariyaat : 56)
Beribadah itu sendiri, menurut ustadz, tidak hanya hal-hal yang diwajibkan dalam Islam. Tapi setiap hal yang baik, yang mubah, bila diniatkan untuk Allah maka akan menjadi ibadah. Misal kita makan, diniatkan untuk agar bisa kenyang dan nyaman belajar, itu bisa jadi ibadah.

Kita itu berasal dari Allah, maka kita pun akan kembali ke pada Allah. Semua itu milik Allah. Hadirkan Allah dimanapun kita berada. Rahmat Allah itu begitu besar, kalau cuma untuk menyelesaikan masalah, jangan sungkan untuk memohon kepada Allah. Kalau sudah seperti itu, bisakah kita galau lagi akan hal-hal duniawi? [cahyo]

Related post



  • Stumble This
  • Fav This With Technorati
  • Add To Del.icio.us
  • Digg This
  • Add To Facebook
  • Add To Yahoo

0 comments:

Post a Comment