Monday, December 01, 2008

iwakz Menerima dan Menyalurkan Qurban Anda :: Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah & Qurban ::

0 comments


Imam Abdul Wahid Pedersen, salah seorang tokoh Islam di DENMARK menyebut karikatur pelecehan terbaru terhadap Nabi Muhammad SAW yang direncanakan seorang pengarang DENMARK untuk dilauching dalam waktu dekat itu sebagai tindakan dungu. Ia memperingatkan akan adanya reaksi serupa sebagaimana yang terjadi terhadap penayangan karikatur pelecehan oleh surat kabar Jyllands Posten tiga tahun lalu.

Seorang pengarang asal DENMARK berniat menerbitkan buku baru di awal bulan Desember mendatang yang berisi sejumlah karikatur pelecehan terhadap Rasulullah SAW, sejumlah tokoh politik, tokoh agama dan para penguasa buatan kartunis Geertz Estrjard, pembuat karikatur pelecehan terhadap Nabi SAW yang dimuat surat kabar Jyllands Posten DENMARK pada bulan September tahun 2005 lalu di mana ketika itu menimbulkan berbagai bentuk protes dan unjuk rasa di seantero dunia Islam.

Buku yang mengeritik sebagian tokoh sejarah itu berisi komentar-komentar dan artikel-artikel pengarang dan sejarawan Lars Hivkord, di samping 26 karikatur penjelas lainnya karya kartunis Estrjard. Demikian seperti dimuat situs info Denmark.

Pedersen mengatakan, “Karikatur-karikatur baru itu merupakan bagian dari ‘badai’ lainnya yang tengah dihadapi umat Islam di DENMARK sejak beberapa tahun. Ini adalah tindakan dungu. Saya tidak menyangka Geertz kembali membuatnya setelah polemik yang telah ditimbulkan karikaturnya tiga tahun lalu.”

Pedersen menambahkan dengan nada kesal, “Saya tidak melihat ada tujuan atau makna yang jelas dalam pembuatan karikatur-karikatur tersebut, ataupun momentum pemuatannya sekarang. Karikatur-karikatur itu telah menghilangkan optimisme saya untuk melakukan dialog antar agama di DENMARK.”

Pedersen bahkan memperingatkan, bahwa karikatur-karikatur baru itu bisa jadi menimbulkan ancaman bagi keselamatan masyarakat DENMARK. Namun ia tidak langsung menyiratkan bagaimana bentuk ancaman tersebut tepatnya. Ia mengatakan, “Karikatur-karikatur itu merupakan bukti bahwa si kartunis, Geertz belum mau belajar apa pun sepanjang tiga tahun lalu. Saya tidak mengerti, bagaimana cara ia berpikir? Apakah ia memikirkan keselamatan DENMARK dan rakyatnya.?”

Tokoh dan pemimpin Islam DENMARK itu menuduh si pengarang itu telah melakukan provokasi terhadap umat Islam dan menyeret mereka ke kancah konfrontasi di tengah masyarakat DENMARK. Ia mengatakan, “Kita tahun bahwa Istrjart dan Hivkord memiliki agenda khusus yang bertujuan memprovokasi umat Islam. Saya tidak yakin bahwa dapat diterima oleh akal tindakan mereka dan orang-orang seperti mereka yang terus menerus menjadikan masyarakat DENMAR sebagai tawanan bagi pemikiran dan perbuatan meereka.”

Pedersen menolak untuk membicarakna lebih dalam tentang apa reaksi yang paling baik terhadap provokasi-provokasi tersebut. Ia melihat terlalu dini membicarakan hal itu.

Namun ia mengatakan, “Kami tidak akan tinggal diam. Kami akan mengatakan pendapat kami mengenai karikatur-karikatur ini sebagaimana penolakan kami terhadap karikatur-karikatur terdahulu. Bila ada celah untuk menggugat ke pengadilan, maka kami tidak akan membuang-buang waktu untuk memanfaatkannya.”

ISLAM Berkembang Sangat Pesat Di PAPUA NEU GUINEA!

0 comments




Sejumlah sumber media mengungkap adanya peningkatan yang mencengangkan dalam jumlah penduduk yang berpindah dari agama kristen ke agama Islam di negara Papua Neu Guinea.

Menanggapi sebab animo yang demikian besar tersebut, salah seorang imam setempat, yang saat ini mengikuti pelatihan di Malaysia bernama Syaikh Khalid mengatakan, “Sejumlah besar penduduk Papua Neu Guinea memeluk Islam, bukan karena tidak suka terhadap agama lain melainkan karena kepuasan hati yang mereka dapatkan dalam Islam.”

Seperti yang dilansir jaringan ABC, sebuah stasiun TV Amerika, Syaikh Khalid menambahkan, “Penerapan syiar-syiar Islam jauh lebih mudah ketimbang syiar-syiar agama dan kepercayaan lainnya. Demikian pula, anda di dalam Islam adalah pensehat bagi diri anda sendiri. Anda tidak hanya menyembah Rabbmu di masjid saja, tetapi Dia selalu bersama anda di mana pun anda berada. Oleh karena itu, bila anda tidak bisa pergi ke masjid, maka anda dapat melaksanakan shalat di bawah pohon, di rumah atau di tempat mana saja (selain yang dilarang dan najis-red). Ditambah lagi, perasaan kaum Muslimin yang demikian bersemangat dalam mempererat hati.”

Surat kabar itu juga menyebutkan, sejumlah penduduk Papua Neu Guinea mulai beralih ke agama Islam sejak era 80-an, di abad ke-19. Surat kabar itu menyiratkan adanya beberapa perkampungan yang seluruh penduduknya memeluk Islam. Syaikh Khalid memprediksi, dalam jangka 20 hingga 30 tahun dari sekarang, seluruh penduduk Papua Neu Guinea akan memeluk Islam.

Sekalipun terjadi fenomena lari dari gereja menuju ke pangkuan Islam ini di negara yang dikatakan pendeta Joseph Walterz sebagai ‘negara yang memiliki akar kristen yang kuat,’ namun para pemimpin gereja tetap mengatakan, mereka merasa tidak terancam dengan pertumbuhan Islam yang demikian pesat di negara tersebut.

Surat kabar itu juga menyiratkan adanya sebagian rintangan yang harus dilewati Islam seperti sikap rasis dan islamphobia yang berkembang beberapa hari terakhir. Selain itu, juga ada sebagian aksi kekerasan yang dilakukan terhadap umat Islam dan tempat-tempat ibadah seperti kasus bom yang meledak di salah satu masjid di ibukota, Port Morresby. Hingga saat ini, lobang-lobang bekas tembakan masih tersisa di salah satu jendela masjid.

Sekalipun umat Islam yang sebenarnya justeru menjadi sasaran serangan, Perdana Menteri negara itu malah berkampanye dengan memperingatkan apa yang disebutnya ‘bahaya latin Islam.’ Ia mengatakan, Islam merupakan ancaman serius terhadap keamanan dan persatuan negeri itu. Hal ini membuat Syaikh Khalid melihatnya sebagai buah dari ketidakpahaman terhadap Islam dan tercorengnya wajah Islam yang sebenarnya.

Sekalipun begitu, ia tetap mengatakan, “Kondisi ini akan berubah setelah semakin bertambahnya jumlah penduduk yang memeluk Islam setiap harinya. Allahu Akbar!!